Diduga Memakai Dana Siluman, Proyek Rabat Beton di Desa Sukopuluhan Patut Dipertanyakan

Kasus869 Dilihat
banner 468x60

SinergiMitraPolisi/ PATI — Pekerjaan Rabat Beton di Desa Sukopuluhan, Kecamatan Pucakwangi, belum lama selesai dikerjakan. Baru beberapa Minggu, Kini tampak sudah banyak yang retak dan sudah di tambal dengan aspal.

Hal tersebut diduga dikarenakan kurangnya material jenis semen yang digunakan dalam pekerjaan tersebut yang tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) dan terkesan lebih mengutamakan keuntungan dari pada kwalitas pekerjaan.

Hasil Investigasi dilokasi, kegiatan Proyek Rabat beton selain banyak yang retak juga tidak di sertai papan proyek, jadi masyarakat tidak tahu itu dana anggaran darimana dan berapa besar anggaran.

Salah satu warga Desa setempat mengatakan, kalau kwalitas pekerjaan Rabat Baton itu patut dipertanyakan, dikarenakan pekerjaan Rabat beton itu diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yang sudah ditentukan. Sehingga pekerjaan baru terhitung beberapa Minggu, rabat batonnya banyak yang retak dan pecah.

Menurutnya, pekerjaan itu seharusnya dari awal direncanakan dengan matang, dari segi manfaatnya kepada masyarakat dan kwalitas pekerjaan yang diutamakan.

Terpisah awak media mencoba mengkonfirmasi kepada salah satu perangkat Desa yang ada di kantor Desa, di singgung soal papan informasi yang tidak terpasang di lokasi, dirinya mengatakan bahwa papan proyek baru di pesan dan belum sempat di pasang. Padahal sudah jelas tertuang dalam peraturan presiden (Perpres) nomor 70 Tahun 2012 tentang perubahan kedua atas Perpres nomor 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang atau jasa pemerintah. Regulasi ini mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek sebelum memulai pekerjaan.

Sampai berita ini di turunkan awak media mencoba mengkonfirmasi kepada kepala Desa lewat telepon akan tetapi belum ada jawaban. (S.H)

banner 336x280

Komentar