KUDUS — Kasus kontroversial yang melibatkan Staf Khusus (PJ) Bupati Kudus, yang diketahui bertemu dengan Presiden Israel beberapa waktu lalu, akhirnya berujung pada pemecatan. Keputusan ini diambil setelah berbagai kecaman dari berbagai pihak terkait pertemuan yang dianggap melukai hati umat muslim oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Pertemuan itu terungkap setelah beredar luas di media sosial, memicu reaksi keras dari publik. PJ Bupati Kudus sendiri menyatakan bahwa tindakan stafsusnya tersebut dilakukan tanpa sepengetahuannya.
PJ Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie Menuturkan, bahwa per Kamis (18/7/2024), Munawir yang menjabat sebagai Stafsus bidang strategi dan komunikasi pemerintah Kabupaten Kudus resmi dinonaktifkan.
“Sesuai arahan PBNU, saya minta klarifikasi kepada mas munawir dan dia meminta maaf atas kejadian kemarin, saya putuskan untuk menonaktifkan statusnya sebagai stafsus,” Tuturnya.
Hasan juga menjelaskan bahwa kepergian stafsusnya menemui presiden israel melukai hati umat muslim di tengah konflik antara palestina dan israel.
“Tindakan yang dilakukan mas munawir sangat melukai hati umat muslim di tengah konflik panas antara palestina dan israel, dan dengan tegas dinonaktifkan dari staf khusus pemerintah Kabupaten Kudus,” Jelasnya.
Sedangkan Hasan selaku PJ Bupati Kudus sendiri tidak memberikan keterangan lengkap terkait alasan staf khususnya menemui presiden israel.
Komentar