Temuan Mengejutkan Dari Pengawasan Makanan Dan Minuman di Sentra Luliner Dracik, Kecamatan Batang

Daerah221 Dilihat
banner 468x60

SinergiMitraPolisi/ Batang,- Temuan mengejutkan dari pengawasan makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik, Kecamatan Batang, memicu permohonan maaf dari Kepala Dinas Kesehatan Batang, Dr. Didiet Wisnuhardanto.

Pemeriksaan ini mengungkap adanya kandungan zat berbahaya seperti formalin, natrium benzoat, dan bakteri pada sejumlah sampel jajanan. Meski begitu, Dr. Didiet menekankan bahwa tujuan pemeriksaan ini adalah pembinaan kepada para pedagang, bukan untuk mencemarkan nama baik mereka.

Kami akui, memang ada pengawasan terhadap makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik. Itu tugas Dinas Kesehatan, mengambil sampel dan mengujinya di laboratorium. Kebetulan, laboratorium di Batang terbatas, jadi pemeriksaannya harus dilakukan di Semarang,” jelas Dr. Didiet, Kamis 7 November 2024.

“Setelah diuji, ditemukan beberapa sampel yang mengandung formalin, natrium benzoat, dan bakteri. Namun, langkah selanjutnya adalah pembinaan, bukan pelarangan berjualan.”

Dr. Didiet menegaskan bahwa hasil uji laboratorium ini murni untuk kepentingan pembinaan, bukan untuk menjatuhkan sanksi atau menutup usaha para pedagang. Ia menjelaskan, jajanan yang mengandung formalin atau bahan berbahaya lain akan diarahkan agar pedagang tidak lagi menggunakannya.

Dampak formalin dan bahan kimia berbahaya ini tidak main-main. Jika terus dikonsumsi, dapat memicu berbagai masalah kesehatan mulai dari alergi, iritasi, hingga penyakit serius seperti kanker atau kerusakan organ,” paparnya.

“Oleh karena itu, kami minta agar para pedagang yang ditemukan menggunakan bahan tersebut bisa segera menggantinya dengan bahan aman.”

Namun, yang menjadi perhatian publik adalah kebocoran data dari hasil pengawasan tersebut. Dalam mini lokakarya yang digelar di Puskesmas Batang 1 pada Rabu, 6 November 2024, data ini dibahas secara internal.

Sayangnya, ada karyawan yang diduga mengambil foto data tersebut dan menyebarkannya di media sosial, sehingga informasi menjadi konsumsi publik dan berpotensi merugikan beberapa pedagang.

banner 336x280

Komentar