SinergiMitraPolisi/ Jakarta,- Warga Rusunawa BLK Pasar Rebo mengeluhkan pekerjaan Proyek pembongkaran Kamar Mandi karena tidak sesua dengn janji pihak pelaksana yang awalnya direncanakan pekerjaannya 10 hari kerja.
(W) warga Rusunawa Tower A menerangkan kepada awak media, bahwa beliau merasa sangat terganggu dengan pengerjaan proyek pembongkaran kamar mandi di unitnya. ( 10/10/2024 )
Janji Pelaksana proyek akan selesai dikerjakan 10 Hari kerja, ini sudah lebih 15 hari, kamar mandi saya belum selesai juga dikerjakan. Tukangnya lamban mengerjakan, baru di bongkar semua, saya mau mandi, mau buang air kesulitan, harus numpang ke unit tetangga, ujarnya.
Terlihat ada beberapa unit di lantai 6 Tower A yang sedang dilakukan pengerjan.
( S ), salah satu tukang dari pihak pelaksana saat diminta keterangan oleh awak media menjelaskan bahwa, kami cuma kerja, jadi kami tidak tahu apa-apa. Kami bekerja cuma 2 orang pak, jadi keteteran, kemaren juga bahannya telat datang, imbuhnya.
Edwar Sitompul, penanggung jawab/ pihak Pelaksana proyek dari PT Adinda Maria Parsaktian Abadi, saat dimintai keterangan melalui telepon selulernya mengatan bahwa kita terkendala karena susah atau lambannya mencari bahan, tukang kami ada 5 orang saat ini, jelasnya.
Ditanya berapa unit total yang akan dikerjakan, dia menjawab ada 95 Unit hunia yang akan di kerjakan.
Proyek senilai hampir Rp. 7 Milyar ini diduga lamban dalam pengerjaan dan berdampak kepada warga, karena yang dikerjakan ruang Privasi warga ( kamar mandi ) yang setiap hari pasti perlu digunakan, sementara ini semenjak dari tanggal 26 September sampai hari ini 10 Oktober, masih belum bisa dipakai, malah terlantar karena hari ini tidak ada tukang yang mengerjakan.
Saat awak media ingin langsung meminta keterangan kepada pihak Pelaksana, kantor pelaksana di lokasi proyek tutup dan tidak ada orang, menurut keterangan Scurity Rusun, mereka lagi di CBS rapat dengan pihak UPRS, jelasnya.
Dihubungi melalu Hp nya, Edward Sitompul ( pihal pelaksana ) tidak ada jawaban, dan tidak merespon !
Kami, ada beberapa orang warga berencana akan melaporkan kepada pihak-pihak terkait tentang masalah ini, agar proyek ini betul-betul diawasi oleh pusat, khususnya Kementrian PUPR, kami rembukan dlu, dalam waktu dekat kami akan bersurat ke kementrian tersebut dan tembusannya kami kirim ke BPK dan KPK RI. Karena Proyek dengan anggaran sekian besarnya diduga lalai dan tidak siap dalam pelaksanaan.
( Red )
Komentar