Kominfo Buat Sistem Peringatan Peringatan Dini Bencana di TV Dan HP, Akan Muncul 3 Menit Setelah Gempa

Pemerintah103 Dilihat
banner 468x60

Jakarta,- Indonesia berada di wilayah yang rawan akan bencana alam. Menyadari hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghadirkan Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan (SNPDK). Informasi tersebut akan diterima masyarakat selama tiga menit setelah terjadi bencana alam di wilayah terdampak.

SNPDK ini merupakan gabungan dua sistem, yaitu terdiri dari Early Warning System (EWS) dan Disaster Prevention Information System (DPIS). Informasi kebencaan itu bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang kemudian disebarkan secara luas oleh Kominfo melalui TV digital dan HP.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan dalam setahun terjadi gempa bumi lebih dari 8.000 kali di Indonesia. Kemudian, terjadi gempa signifikan yang dirasakan sekitar 350 kali. Sementara, itu tercatat ada 15 kali bencana alam itu menimbulkan kerusakan, sedangkan dalam dua tahun sekali terjadi gempa berpotensi tsunami.

“Memang BMKG sudah memfasilitasi beberapa multimoda seperti early warning ekosistem dan juga SMS yang sudah dibantu oleh Kominfo melalui SMS Blast. Dan sampai sekarang itu menjadi sebuah moda yang cukup andal. Juga aplikasi Android dan aplikasi pintar yang terus berkembang, namun tidak cukup,” tutur Daryono di Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa (1/10/2024).

Setelah Kominfo meluncurkan dan meresmikan beroperasinya sistem penyampaian informasi bencana dan sistem penguatan informasi bencana, Daryono mengatakan informasi kebencanaan yang diterima masyarakat menajdi lebih luas.

Tidak semua gempa bumi akan disampaikan ke masyarakat melalui Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan ini. Hanya gempa bumi 5 Magnitudo ke atas informasinya muncul di TV digital dan HP masyarakat.

“Bahwa informasi cepat yang kami bangun bahwa kita mampu memberikan informasi peringatan tsunami dalam waktu kurang dari 3 menit, itu membutuhkan infrastruktur yang bisa dapat segera menyampaikan informasi penting ini kepada masyarakat untuk menyelamatkan masyarakat yang berisiko terpapar bencana,” ungkapnya.

Source: detikinetcom

banner 336x280

Komentar