Program Ketahan Pangan Desa Sukamaju Diduga Beraroma Korupsi

Aduan Masyarakat680 Dilihat
banner 468x60

SinergiMitraPolisi/ Oku Selatan,- Pengadaan sapi pada program Ketahanan Pangan di Desa sukamaju kec. Banding agung Kabupaten oku selatan tahun 2023 diduga sarat akan korupsi. Pasalnya berdasarkan investigasi Perkumpulan Pemimpin Redaksi Intelektual (PPRI) pembelian sapi yang menelan anggaran ratusan juta tersebut diduga terjadi mark up harga.

Hal ini bahkan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2021 Tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2023. Ketentuan ini tentu tidak terlepas dari adanya pandemi covid-19 yang membuat pasokan rantai ketahanan pangan mengalami gangguan sehingga diharapkan desa dapat segera berbenah untuk memperbaiki kembali.

Namun hal ini berbanding terbalik dengan apa yang sudah dilakukan oleh oknum Kepala desa sukamju kecamatan banding agung kabupaten oku selatan Pasalnya, alih-alih akan mensejahterakan warganya tapi justru memanfaatkan jabatannya untuk menggunakan anggaran dana desa untuk pencairan tahun anggaran 2023 yang di alokasikan untuk Program Ketahanan Pangan yaitu kegiatan peternakan sapi .

“perguncingan masyarakat serta menuai sorotan beberapa pihak. Desas – desus informasi yang berkembang di masyarakat bahwasanya ketahanan pangan berupa pembelian sapi yang dianggarkan sebesar lebih kurang seratus juta lebih tersebut diduga tidak sesuai harga, dengan besarnya sapi yang dibeli.

Ketua pimpinan lsm cakra buana ketika dikonfirmasi media dugaan mark up pengadaan sapi desa sukamaju mengatakan telah mengumpulkan bahan dan keterangan (pulbaket) mulai dari foto sapi yang dibeli hingga LPJ dan keterangan-keterangan masyarakat setempat.
Pada kamis 12/09/24

“Kita sudah kantongi data lengkap, foto sapinya juga sudah ada sama kita, kalau melihat ukuran sapinya memasuki kategori bayi sapi yang masih menyusu kepada induknya, harganya kisaran 5 sampai 6 juta per ekor tandasnya ketua lsm cakrabuana namun pihak desa sukamaju telah mengadakan 10 ekor.sapi Dan di bagikan untuk 5 kelompok tani,.
dengan harga per ekor sangat pantastis

Muhajirin juga menjelaskan pihaknya akan segera melaporkan temuan ini ke APH agar menjadi pelajaran bagi siapapun kedepannya.

“Niat kita ingin memberikan efek jera dan pelajaran bagi siapapun yang punya kewenangan dalam membelanjakan uang negara agar jangan seenak udelnya saja, karena jabatan hanya sementara tapi proses hukum selamanya, lolos di dunia pasti lengket di akhirat,” Ujarnya.

Sementara junaidi selaku Kepala Desa Sukamaju ketika mau dikonfirmasi tidak ada di rumah dan serta rumah tertutup rapat,.

Selain itu awak media menghubungi whatsapp lewat telpon seluler kades menjawab Lajukela berita kela
Kito idak bekawan lagi kalau cak itu,
Tandas nya.
Hingga berita ini dinaikan belum ada respon dari yang bersangkutan.

banner 336x280

Komentar